Meningkatnya volume penjualan ponsel pintar di pasaran tanah air tak
lepas dari peran vendor, dimana rajin menghadirkan perangkat terbaru.
Selain banyak merk (brand), label harga smartphone tersebut pun beragam.
Bagi
para pengguna, smartphone dianggap sebagai rekan kerja, yang akan
membantunya dalam menyelesaikan pekerjaan. Alhasil ponsel pintar tak
selalu sebagai perangkat komunikasi semata, melainkan lebih jauh kepada
fungsi kantoran.
Tren smartphone sebagai ponsel kantor paling
kentara saat boomingnya era Communicator, yang digawangi oleh Nokia. Dan
kini, seiring dengan membludaknya ponsel pintar, baik yang bersistem
operasi Android, Windwos Phone, iOS dan lainnya tak ayal fungsi kantoran
(office) pun makin mencair. Artinya, beberapa ponsel pintar tak hanya
berlaku sebagai alat bantu kerja tapi juga sebagai perangkat multimedia
portabel.
"Smartphone buat saya adalah pembantu saya dalam
menyelesaikan tugas kuliah saya. Selain itu smartphone yang saya miliki
juga berfungsi sebagai sarana hiburan diwaktu saya senggang", kata
Mayang, Mahasiswi merangkap SPG Toko Aksesoris Wanita di bilangan
Jakarta Selatan. Dia mengungkapkan bahwa ada keterikatan antara pengguna
dengan ponselnya, yang terasa sangat dekat karena fungsinya yang
semakin beragam.
Nah, fungsi multimedia ini lah yang tampaknya
mengancam ketahanan baterai ponsel. Terlebih lagi, ponsel pintar alias
smartphone memang sudah terkenal boros dalam konsumsi daya, apalagi yang
mengadopsi layar sentuh (touchscreen). Hal itulah yang seringkali bikin
‘bete’ para pengguna smartphone, terutama yang biasa bekerja secara
mobile.
Sebagai contoh, bagi pengguna BlackBerry, paling maksimal
baterai ponsel hanya bisa bertahan sehari. Bahkan seiring dengan
intensitas pemakaian (FB-an, Twitter-an, chatting-an, dll) maka daya
baterai bisa lebih cepat drop. Hal yang sama pun menimpa pengguna ponsel
Android, yang notabene rata-rata berlayar lebar plus jenis sentuh,
dimana dukungan kemampuan baterai yang tak jauh berbeda.
Guna
mengantisipasi baterai drop (low batt) maka pengguna smartphone
membutuhkan bantuan aksesoris, yang salah satunya adalah baterai charger
portabel. Yakni baterai eksternal dengan kapasitas tertentu, yang bisa
dipakai sebagai charger penyuplai daya. Perangkat ini dilengkapi dengan
port/colokan sesuai dengan port charger smartphone yang didukungnya.
Biasanya universal, ada microUSB, mini USB atau pun lainnya yang cocok
untuk BlackBerry dan Android.
Nah berdasarkan pantauan PULSAonline di beberapa sentra penjualan
ponsel dan aksesorisnya di Jakarta dan Bogor, didapatkan data bahwa
sudah banyak toko-toko menyediakan charger portabel ini, PowerBank. Hal
tersebut seiring dengan tingkat permintaan gadget itu, yang semakin
tinggi. “Laku banget mas, apalagi yang harganya murah. Tapi biasanya sih
nyari yang kapasitas besar, biar awet katanya. Sehari bisa kejual 6
sampai 10 unit,” ujar Hany, sales toko online yang PULSAonline wawancara via telpon.
Menurut beberapa konsumen, baterai charger portabel itu sangat
praktis, terutama bisa dibawa kemana-mana. Jadi tak lagi khawatir
baterai smartphone drop, saat bepergian.
Produk baterai charger
portabel ini macam ragamnya, dengan harga yang juga berbeda-beda. Faktor
pembeda paling kentara yakni sektor kapasitas, dimana untuk kapasitas
baterai besar biasanya dipatok dengan harga lebih mahal. Misalnya merk Vivan X5,
dengan kapasitas 5600 mAh, yang dilabel Rp 379.000. Ada pula iPower,
dengan harga Rp 150.000 (2800 mAh), serta banyak lagi lainnya.
Menariknya, tak hanya smartphone, gadet ini pun bisa dipakai untuk
perangkat media portabel lain semisal MP3 player, iPod, dan lainnya. (Dn)
sumber : www.tabloidpulsa.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar